Kekuatan Nuklir Amerika Serikat & Uni Soviet Pada Masa Perang Dingin

Setelah WWII berakhir, muncul beragam peristiwa penting di dunia. Peristiwa penting itu antara lain, Pertama, Amerika muncul sebagai pemenang perang di pihak sekutu. Peran Amerika Serikat sangatlah besar untuk membantu negara-negara Eropa Barat untuk membangun perekonomiannya. Dan yang kedua, Rusia (Uni Soviet) muncul sebagai negara besar dan berperan membangun perekonomian di Negara-negara Timur. Ketiga, munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah WWII di luar wilayah Eropa.

Nah, dengan munculnya negara-negara yang baru merdeka itu maka berkembang dua kelompok negara di dunia yaitu negara-negara yang sudah maju dan negara-negara yang baru berkembang. Keadaan ini berpengaruh terhadap perkembangan politik, ekonomi, sosial dan budaya di dunia setelah WWII sampai berakhirnya Perang Dingin. 

Perang dingin adalah bentuk perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari konflik-konflik kepentingan, dan perebutan supremasi, dan perbedaan ideologi antara Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dengan paham Liberal dengan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet dengan paham Komunisnya.

Akibat dari perang dingin ini berupa pembagian wilayah suatu negara, seperti yang terjadi di Vietnam, Jerman, dan juga Korea.

Bendera Korut dan Korsel

Selain itu, Kedua Blok saling mengembangkan persenjataan nuklir pada saat itu. Bom Nuklir terbesar yang diperlihatkan Blok Barat (Bravo), dibalas oleh Uni Soviet dengan memperlihatkan Bom Nuklir terbesar di dunia hingga saat ini (Tsar Bomba).

Suasana uji coba Tsar Bomba

Mari kita lihat perbandingannya!

Perbandingan

Waw, terlihat bukan kalo senjata Nuklir Tsar Bomba buatan Uni Soviet mempunyai efek yang amat sangat maha dahsyat, konon efek yg ditimbulkan dari ledakan Tsar Bomba ini sempat merusak beberapa lapisan ozon sehingga banyak negara yg sepakat untuk melarang penggunaan Tsar Bomba ini.



Perbandingan senjata nuklir kedua negara adikuasa pada saat itu.

Persenjataan Nuklir Uni Soviet:
Rudal Balistik berpangkalan di darat = 1.398
Rudal yang dilontarkan dari kapal selam = 989
Pesawat Pengebom berawak dengan rudal = 150
Kendaraan bolak-balik yang bersasaran ledakan ganda bebas (MIRVS) = 4.872
Kekuatan Nuklir Medan : Rudal 850
Kekuatan Nuklir Medan : Pesawat Pengebom 860

Persenjataan Nuklir Amerika Serikat:
Rudal Balistik berpangkalan di darat = 1.052
Rudal yang dilontarkan dari kapal selam = 584
Pesawat Pengebom berawak dengan rudal = 376
Kendaraan bolak-balik yang bersasaran ledakan ganda bebas (MIRVS) = 6.774
Kekuatan Nuklir Medan : Rudal 108
Kekuatan Nuklir Medan : Pesawat Pengebom 218

Perang juga membuat aksi spionase (mata-mata) menjadi hal yang sering dilakukan. Negara-negara tersebut juga membuat blok-blok yang gunanya untuk aliansi apabila suatu saat negara anggota diserang oleh negara dari blok lain. Pertama-tama negara negara blok barat dan negara-negara yang pada umumnya di Eropa Barat membentuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada 4 April 1949.

Logo NATO

Kemudian pada 14 Mei 1955 negara negara Timur juga membentuk sebuah aliansi bernama Pakta Warsawa untuk menandingi NATO.

Logo Pakta Warsawa


Perbandingan Senjata Konvensional antara Pakta Warsawa dengan NATO

Persenjataan Pakta Warsawa:
Tank = 45.000
Senjata Artileri = 19.400
Senjata Anti Pesawat Udara = 6.500
Pelontar Rudal Darat ke Udara = 6.300
Pelontar Rudal Darat ke Darat = 1.200

Persenjataan NATO:
Tank = 17.000
Senjata Artileri = 9.500
Senjata Anti Pesawat Udara = 6.300
Pelontar Rudal Darat ke Udara = 1.800
Pelontar Rudal Darat ke Darat = 350

Terlihat kalau pihak Soviet dan sekutunya lebih mendominasi dari segi apapun pada saat itu, tapi hasil akhir dari pertikaian kedua belah pihak ini berakhir dengan hancurnya Uni Soviet, bukan akibat kalah perang, tetapi karena runtuhnya Komunisme pada tahun 1991, seiring dengan keruntuhan Komunisme maka itu juga menandakan selesainya Perang Dingin yg berlangsung hampir berpuluh-puluh tahun lamanya.


Sumber : Kaskus

 ------------==||end||==------------